Minggu, 12 September 2010

My Groom is My Bodyguard


Main cast : Lee jinki (onew), Yoon eunhye

Another cast : Hara

A/N : Reader yang tercinta ini FF squel baru dari dhy, I hope you like it. Bisa dibilang ini Boy versi dari MLS tapi dengan cerita yang berbeda tentunya, selamat membaca^^

EUN HYE POV

“appa I’m not child, umurku udah 17 tahun dan aku gak butuh babysitter, okey” ucapku kesal.

“hey sweety, appa bukan mencarikanmu babysitter, dia hanya pengawal pribadimu”

“appa, datang ketempat ini adalah hal buruk dalam hidupku, sekarang appa mau menambah buruk hari-hariku dengan memperkerjakan pengawal pribadi, and I’m realy disagree, So Thank you so much” aku berlari meninggalkan meja makan, obrolan itu membuatku tidak napsu makan.

Namaku Eun hye, dan sekarang aku tinggal di negara yang tidak ku kenal, secara fisikli aku memang anak korea tapi sudah lama sekali aku tidak datang kesini ke salah satu Negara di Asia.

-------

“sweety, ayo kemari” ucap appa saat aku akan pergi ke sekolah.

“I’m not hungry, jadi aku gak akan sarapan”

“hey sweety, kenapa pagi-pagi sudah marah” ucap appa yang sekarang sudah menarikku ke meja makan.” Appa akan mengenalkanmu pada seseorang”

“mm tapi appa, aku sudah terlambat”

“no, aku tahu jam berapa kau masuk kelas”

“baiklah” akhirnya aku mengalah, aku melihat seorang laki-laki duduk di salah satu kursi, aku tidak bisa melihatnya karna dia duduk membelakangiku.

“maaf membuatmu menunggu lama” ucap appa, laki-laki itu pun bangkit dari duduknya dan dia memakai seragam yang sama denganku, well dia satu sekolah denganku.

“Annyeonghaseyo” ucapnya sambil menunduk 90 derajat.

“Tuan lee, kenalkan ini Eun hye putriku”

Woow appa memanggilnya tuan, apa tidak berlebihan??? Dia hanya anak SMA.

“hai nona yoon” sapanya padaku, harus kuakui dia tampan.

Aku hanya tersenyum, mencoba ramah.

“appa, aku bisa terlambat” ucapku pada appa

“sweety, Tn Lee satu sekolah denganmu, ow ya dia adalah pengawalmu”

“WHAT, appa, he is just…..”

“there isn’t reason sweety”

Tampa menjawab aku sudah meninggalkan meja makan, aku rasa appa terlalu paranoit, kurangkah dengan adanya supir pribadi.

“WHERE IS MY DRIVER????” aku berteriak sekuat mungkin di teras rumahku.

“kau tidak perlu berteriak seperti itu, kau bisa merusak gendang telingaku” aku langsung memalingkan wajahku kerah suara itu, dan tebak dia adalah ……. Ya tidak penting siapa namanya tapi dia adalah pengawal pribadiku.

“ini rumahku, aku bisa sesuka hatiku melakukan apapun”

“baiklah, terserah padamu” ucapnya kemudian menarik tanganku.

“hey kau mau membawaku kemana????”

“kita harus kesekolah bukan” ucapnya sambil mendorongku masuk ke mobilnya.

“kau pikir kau siapa berani melakukan ini padaku”

“aku?????? Ow ya aku lupa memperkenalkan diri, namaku Lee jinki kau bisa memanggilku Onew”

“hai, aku tidak bertanya siapa namamu”

“aku hanya memperkenalkan diri”

Onew, dia sudah merusak hidupku, dasar pengacau. Selama perjalanan aku hanya diam, aku terlalu malas untuk mengobrol dengannya.

“seatbelt please”

“mmm????”

“sabuk pengamanmu”

“jangan cerewet, focus saja pada pekerjaanmu” ucapku kesal

“itu salah satu pekerjaanku, apa kau mau aku yang memasangkan untukmu”

“NO!!!!!!!!!!!!”

--------------

“aku mau turun disini”

“kenapa??? Kita bisa kedalam bersama”

“dan sayangnya, aku tidak mau kita masuk bersama. Aku bisa berjalan kaki dari gerbang sampai ke kelasku”

“as you wish eun hye”

“what do you say??? Eun hye”

“ne, itukan namamu”

“don’t call me eun hye, kaukan Cuma pengawal” ucapku sambil membanting pintu mobil onew. Aku heran kenapa appa memperkerjakan onew, dari mobilnya aku tahu dia orang berkecukupan.

“hai eun hye, kenapa pagi-pagi mukamu sudah cemberut” Tanya yuri saat aku memasuki kelas.

“jelas aku cemberut seperti ini, pagi-pagi sekali aku kedatangan tamu tak diundang”

“tamu tak diundang???? Kau sedang menstruasi??? Apa kau memakai, kau tahu maksudku apa” bisik Yuri padaku.

“bukan itu maksudku, aahh kau membuatku tambah pusing”

“memangnya ada apa?????”

“kau tahu aku rasa appaku mulai berlebihan”

“berlebihan???? Keluargamukan memang berlebihankan, kau berlebihan uang dan lain-lain”

“Yuriiiiii bukan itu maksudku”

“lalu????????” Tanya yuri lagi, Tuhan kenapa hari ini semua orang begitu menyebalkan.

“yuri dengarkan aku baik-baik, appaku mempekerjakan pengawal pribadi untukku”

“benarkah?????? Wahhh kau seperti artis saja”

“Yuriiiiiii aku tidak berharap kau memberi komentar seperti itu, kau kan harusnya membelaku”

“ea aku membelamu”

“bagus kalau begitu”

End Of Eunhye POV

------------------

“Eun hye seseorang mencarimu” ucap seorang namja pada eun hye yang sedang asik mengicip bekal Yuri.

“bilang saja aku sedang makan siang, lagipula siapa yang mencariku????”

“aku tidak tahu namanya siapa, yang pasti dia menunggumu didepan”

“kau saja tidak tahu siapa dia, buat apa aku menemuinya” ucap eun hye tidak beralih dari bekal yuri.

“eun hye, apa kau benar-benar kelaparan???? Aku tidak pernah melihatmu seperti ini” ucap yuri heran.

“mmm sepertinya aku benar-benar kelaparan, dari tadi malam aku belum makan”

“wah apa dirumahmu tidak ada makanan????”

“Aaaniyo aku hanya kehilangan nafsu makanku”

“kau kehilangan nafsu makanmu, tapi kenapa bekalku sudah hampir kau habiskan???”

“Pardon?????”

“itu bekalku, kau sudah hampir menghabiskannya”

“benarkah????” Tanya eun hye heran “Miane” lanjutnya setelah menyadarinya.

“hahaha sudah tidak apa-apa, aku bisa membuatnya lagi besok kalau kau mau”

“benarkah?????? Gomawoo”

“eun hye, orang yang mencarimu masih ada di luar dia tidak membiarkanku pergi ke kantin kalau kau tidak mau menemuinya, ayolah akukan lapar” ucap namja itu, dia adalah namja yang sebelumnya menemui eun hye.

“baiklah, aku akan menemuinya” jawab eun hye “yuri kau mau ikut????” Tanya eun hye

“mmm tidak, aku mau menghabiskan bekalku” ucap yuri dengan senyum.

“aaaahhhhhh kau ini, kalau sempat aku akan membelikanmu makanan di kantin” ucap eun hye kemudian berjalan keluar kelas.

“mana orangnya????” Tanya eun hye sambil mengalihkan pandangannya kesekitar.

“kenapa kau lama sekali????”

Eun hye melonjak karna kaget “heh kenapa kau tiba-tiba ada disitu???”

“dari 9 menit 22 detik yang lalu aku sudah bersandar disamping pintu masuk kelasmu” jelas Onew

“aishhhhh ketelitianmu membuatku kesal, ada apa kau mencariku???” Tanya eun hye

“aku hanya ingin mengajakmu makan siang”

“hanya untuk itu, kau memang pengawalku tapi bukan berarti kau temanku”

“aku juga tidak pernah mengatakan kalau kau temanku, aku selalu memilih teman dengan hati-hati”

“kalau begitu buat apa kau mengajakku????”

“aku hanya memastikan kalau kau makan siang, karena tadi pagi kau tidak sarapan”

“dari mana kau tahu????” Tanya eun hye heran

“I’m not hungry, jadi aku gak akan sarapan” ucap onew meniru gaya bahasa eun hye “aku rasa seKOREA juga mendengar itu” lanjutnya

“kau……..” ucap eun hye yang akan menampar onew tapi onew sudah lebih cepat menahan tangan eun hye.

“aku tidak suka seseorang menyentuh wajahku” ucap onew sambil melepaskan tangan eun hye “jadi apa kau sudah makan siang????”

“sudah, sekalipun belum aku tidak akan mau makan siang denganmu” ucap eun hye kemudian meninggalkan onew dan kembali masuk ke kelasnya.

“aku juga tidak mau makan siang denganmu, kalau bukan karna ummaku yang meminta untuk mendekatimunmu” ucap onew saat berjalan dikoridor kelas, sambil menaruh kedua tangannya debelakang kepala.

--------

“kemana orang itu?????” Tanya onew sambil sesekali melihat jam tangannya. Sekarang onew sudah ada di parkiran sekolah, tubuhnya bersandar pada mobil mewahnya.

“hey eun hye, apa kau sangat suka membuang-buang waktu????” Tanya onew ketika melihat eun hye dan yuri.

“eun hye dia siapa?????”

“dia adalah tamu tak diundang yang kusebutkan tadi pagi”

“kau beruntung punya tamu tak diundang seperti dia”

“aku sudah menunggumu selama 15 menit lewat……..”

“STOP, aku sudah bilang ketelitianmu membuatku kesal” eun hye memotong perkataan onew.

“baik kalau begitu kita harus pulang. Karena urusanku bukan hanya kau”

“ow ya, kalau sesibuk itu kenapa kau tidak pulang dari tadi saja, buat apa kau menungguku, aku bisa pulang dengan yuri, iyakan yuri??????”

“eun hye, aku kan pulang ke restorant dan arah bus kita berlawanan” jawab yuri polos.

“ha ha ha kau dengar, temanmu saja tidak mau pulang denganmu”

“aniiyoooo, bukan aku tidak mau pulang dengan eun hye, tapi aku harus membantu ummaku di restorant”

“ow ya aku lupa, bagai mana kalau aku ikut membantumu di restorant????” Tanya eun hye pada yuri penuh harap

“tidak perlu, lagi pula kau harus pulang, kalu begitu aku duluan ya” ucap yuri yang langsung meninggalkan eun hye dan onew.

“apa kau akan membuang waktuku lagi????” Tanya onew pada eun hye yang masih berdiri ditempat.

“iya iya aku pulang denganmu” jawab eun hye yang langsung masuk ke mobil onew

“sekarang kenapa kau masih berdiri disitu???” Tanya eun hye ketika melihat onew yang masih berdiri ditempatnya.

“tunggu aku sebentar di mobil, aku ada urusan sebentar” ucap onew yang langsung berlari kearah seorang wanita.

---------

“ hara…….” Pangil onew pada seorang gadis.

“onew”

“kenapa hari ini kau mengabaikan semua pesanku”

“aku yang mengabaikanmu atau kau yang mengabaikanku??????” Tanya hara pada onew.

“apa maksudmu sich?????”

“tadi pagi aku menunggumu menjemputku seperti bisaa, tadi siang aku juga menunggumu di taman belakang sekolah untuk makan siang, tapi kau malah tidak datang”

“hara akukan sudah memberi tahumu lawat sms”

“kau memang memberi tahuku, tapi tidak dengan alasan yang jelas, kau hanya bilang kalau kau tidak menjemputku dan tidak akan makan bersamaku”

“mianhe, lain kali aku akan memberikan alasan yang jelas” ucap onew sambil memegang kedua tangan hara.

“lalu apa kita akan pulang bersama sekarang????”

“mianhe hara, tapi aku harus mengantar seseorang, tapi aku janji nanti malam kita akan bertemu, aku akan menjemputmu jam 8” ucap onew sambil mengusap kepala hara.

“baikalah kalau begitu, lagi pula jonghyun oppa akan menjemputku”

“kalau begitu aku pulang lebih dulu” ucap onew kemudian kembali kemobilnya.

“kenapa kau lama sekali sich??????” Tanya eun hye yang sudah kesal menunggu onew.

“aku ada urusan penting yang harus ku selesaikan”

“maksudmu bertegur sapa dengan jagiya-mu itu lebih penting dari pada mengantarku pulang lebih cepat, kalau kau bekerja seperti ini terus aku bisa mengadukanmu pada appa, dan kau akan diPECAT”

“silahkan kalau kau berani, lagi pula appamu itu lebih percaya padaku”

“ow ya kita lihat saja nanti”

----------

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar